advertise with ongsono.com
 

Proses Pengolahan Limbah Industri

Posted on Wednesday, 27 August 2014


Kali ini TIRTAYASA FILTERINDO ingin memaparkan salah satu tehnik dan cara pengolahan limbah yang kami ambil dari salah satu perusahaan/costumer kami, dimana air limbahnya berasal dari limbah produksi dan limbah domestik. Sistem pengolahan limbah cair ini dilengkapi dengan sistem monitor yaitu komputerisasi, dimana sistem monitor ini mengontrol dan memantau kerja dari setiap sistem sehingga setiap saat bisa diketahui perubahannya apabila suatu sistem bekerja atau tidak. 

Sistem pengolahan air limbah dibagi menjadi dua yaitu : 
1 . Sewage Treatment Plant adalah sistem pengolahan yang ditujukan untuk mengolah air limbah domestik dengan menggunakan bantuan lumpur aktif yang dikenal sebagai Extended Aeration
2 . Wastewater Treatment Plan adalah prinsip pengolahan air limbah secara fisika, kimia dan biologi atau dengan kata lain proses pengolahan limbah secara primer, sekunder dan tersier. Waste Treatment Plan menampung seluruh air kotor dari berbagai pembuangan (bak limbah) yang datang dari plan dan dipompakan ke tempat penampungan besar yang disebut Equalization basin. 

Limbah terlebih dahulu masuk ke Clarifier Lamella untuk mengendapkan lumpur, karena limbah ini mengandung banyak lumpur. Air limbah dari equalization basin dipompakan untuk diolah di Waste Treatment Plant dan selanjutnya air limbah yang telah diolah ini akan di alirkan kembali ke laut melalui discharge canal (saluran pembuangan) dimana sebelumnya di alirkan dengan sistem gravitasi ke Seawater Treatmen Plant. 

Ada 3 pembagian pengolahan limbah cair produksi (Waste Water Treatment Plan ) : 
I. Pengolahan Secara Primer 
1. Equalization Basin 
Equalization Basin adalah tempat penampungan air limbah, yang berasal dari : 
a. Sanitary system (Sewage Water Treatment Plan)
b. Turbin Area Chemical Sump 
c. Wastewater Retention Basin 
d. Water Treatment Neutralization Pit 

Equalization Basin digunakan untuk menangani variasi laju alir dan memperbaiki performance proses proses selanjutnya. Pada dasarnya, equalization basin dibuat untuk meredam fluktuasi air limbah sehingga dapat masuk ke dalam IPAL secara konstan. Beberapa keuntungan yang di peroleh dari penggunaan equalization basin adalah : 
a. Pada pengolahan biologi, perubahan beban secara mendadak dapat dihindari senyawa-senyawa inhibith dapat diencerkan dan pH dapat diatur supaya konstan 
b. Performance sedimen kedua dapat diperbaiki karena beban padatan yang masuk kedalamnya dapat diatur supaya konstan 
c. Pada filtrasi , kebutuhan area dapat dikurangi, performance filter dapat diperbaiki dan pencucian pada filter dapat lebih teratur 
d. Pengaturan bahan-bahan kimia dapat lebih terkontrol dan proses menjadi masuk akal 

II. Pengolahan Secara Sekunder 
2. Aeration Tank 
Air limbah dari equalization basin kemudian dipompa ke Aeration Tank. Proses aerasi bertujuan untuk mengontakkan air limbah dengan udara dengan tujuan meningkatkan kandungan oksigen dalam air tersebut. Meningkatnya kandungan oksigen dalam air limbah, mempermudah zat zat untuk menguap seperti hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dapat dihilangkan , kandungan karbon deoksida air akan berkurang dan mineral yang terlarut seperti besi dan mangan akan teroksidasi membentuk endapan yang dapat dihilangkan dengan sedimentasi dan filtrasi. Aerasi dilakukan dengan menggunakan kisi - kisi yang diletakkan di bagian bawah kopartemen aerasi yang berfungsi untuk menyebarkan udara dari blower ke dalam kompartemen. Proses aerasi pada aerotion tank juga terdapat penambahan NaOH dan polyalmunium klorida (PAC) 12% sebagai koagulan yang berfungsi untuk mempermudah jadinya pengendapan logam berat dan partikel suspensi lainnya. Kecepatan pengendapan biasanya diperbesar dengan PAC. Penambahan PAC cenderung menurunkan pH larutan karena menghasilkan ion H+ setelah bereaksi dengan air. Hal ini berarti, pada penambahan PAC berperan sebagai ion pengkoagulasi kemudian juga dapat penambahan soda kaustik dengan konsentrasi 50% untuk menaikkan pH (pH yang diinginkan = 9) hal ini dikarenakan pada pH basa logam berat lebih mudah menguap. Terdapat dua pH meter pada tangki aerasi, satu di inlet tangki berfungsi  untuk mengontrol penambahan soda kaustik ke dalam air dan satu lagi di kompartemen ketiga yang berfungsi untuk memastikan bahwa air dalam keadaan basa (ph = 9) ketika keluar dari outlet. 

3. Floculation Tank 
Air dialirkan dari aeration tank dengan proses pengolahan ini diawali dengan absorbsi fisika dan diikuti dengan absorbsi kimia. Menggumpalnya butir-butir sol atau partikel tersuspensi menjadi dispersi yang lebih kasar disebabkan adanya tarik menarik antara kotoran-kotoran yang ada dalam air (sol hidrofob) dengan polimer (polielektrolit) dan PAC sehingga  muatan dari sob hidrofob atau partikel tersuspensi menjadi netral. Partikel-partikel yang terabsorbsi dengan polielektrolit ini akan terikat pada polielektrolit karena banyak partikel koloid yang terlibat akan terbentuk komplek-komplek partikel melalui teori jembatan dalam hal ini polimer bertindak sebagai jembatan sehingga diameter flok menjadi lebih besar dan stabil. Penambahan polimer pada Floculation Tank juga ada penambahan sludge dan Lamella Clarifier Tank yang bertujuan untuk membantu terjadinya proses pembentukan flok yang lebih besar, pada tahap ini diharapkan semua logam berat yang terdapat di air limbah sudah mengendap semua. 

4. Sulphido Reaction Tank 
Air kemudian dialirkan Sulphido Reaction Tank dengan proses gravitasi. Tangki ini merupakan tangki tertutup yang dilengkapi dengan saluran ventilasi keluar bangunan untuk pembuangan gas-gas berbahaya langsung ke udara bebas, sehingga memastikan bahwa gas-gas berbahaya tersebut tidak berada di dalam bangunan di sini terjadi penghilangan logam berat seperti nikel, timah dan tembaga dengan cara penambahan sulfida 10% kedalam tangki tersebut. 

5. Lamella Clarifier Tank 
Terdapat dua buah Lamella Clafier Tank yaitu A dan B berbentuk silinder dengan bahan dasar baja dilapisi bahan anti korosif . Tangki ini memiliki tumpukan barisan lempengan (barisan) lapisan segitiga (lamella). Proses yang terjadi pada Lamella Crafier Tank adalah proses pemisahan antara lumpur dengan air hasil pengolahan. Partikel tersuspensi dipisahkan dari air hasil pengolahan dengan cara mengalirkan air melewati lamella pemisah. Prinsip kerja lamella ini adalah mengkombinasikan antara gaya tarik gravitasi bumi dengan kemiringan lamella, selain itu dengan adanya Horizontal Clear Liquid Colllector dapat menjaga agar tidak bercampurnya air dengan hasil pengolahan yang sudah terbebas d
Read more about Proses Pengolahan Limbah Industri



Related read :

Sifat dan Proses Produksi Karbon Aktif
Karbon aktif merupakan senyawa amorf yang dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon atau arang yang diperlakukan secara khusus untuk mendapatkan daya adsorpsi yang tinggi. Karbon aktif dapat
Lowongan Kerja Bumn Rekayasa Industri (Rekind) Juli 2014
Lowongan Kerja Bumn PT Rekayasa Industri (Rekind) is BUMN, established by the Government of the Republic of Indonesia on August 12, 1981 to develop national capabilities in engineering, procurement,
Foto Foto Waduk Pluit Dalam Proses Perbaikan
Foto Foto Waduk Pluit Dalam Proses PerbaikanNih gann..proyek Pak Jokowi yang membuat Jakarta lebih baru, lebih fresh, lebih elegant dan lebih-lebih lainnya :DBuat agan agan , mari kita bandingkan
Sistem Pengolahan Air Bersih dan Air Minum
Sistem pengolahan air minum dengan sumber air bersih dengan skala atau standar air minum, memerlukan beberapa proses yang perlu diterapkan, adapun proses yang diperlukan tergantung dari kualitas air