advertise with ongsono.com
 

Mengatasi Serangan Panik Pada Saat Terjadi Bencana

Posted on Friday, 12 July 2013


Pernahkah kamu mengalami hal ini: merasa sangat optimis saat membuat sebuah rencana (gue akan turun 10 kg tahun depan!), tetapi kemudian merasa resolusimu sangat berat saat waktunya sudah datang untuk menjalaninya? Saya pernah, karena ilustrasi tersebut dibuat berdasarkan pengalaman pribadi.
Saya menemukan bahwa sebuah rencana yang sangat berat untuk dijalankan, biasanya adalah rencana yang tidak dikonsep dengan benar, sehingga targetnya menjadi tidak realistis. Saat kita membuat rencana, sepertinya target yang kita buat sangat mudah untuk dicapai. Seperti, saya akan belajar selama 2 jam setiap malam, saya akan jogging selama satu jam setiap pagi, atau saya akan mengasah skill baru tahun depan. Tapi saat kita menjalaninya, tubuh kita akan kaget karena tidak terbiasa melakukannya, sehingga rasanya sangat berat. Rasa berat inilah yang membuat kita malas melakukannya kembali, dan akhirnya berhenti.
Permasalahan lain saat membuat rencana adalah pembuatan target yang terlalu rendah atau langkah-langkah mengejar target yang tidak jelas sehingga kita tak termotivasi untuk melanjutkannya. Oleh karena itu, terlihat jelas bahwa jalan atau tidaknya rencana kita, tergantung pada bagaimana cara kita menyusun rencana itu sendiri.
Menyadari hal ini, saya pun mencari konsep untuk memperbaiki proses perencanaan saya pada saat ada suatu cita-cita yang ingin saya raih. Sistem tersebut harus mengakomodir kapasitas tubuh sehingga kita akan sedikit demi sedikit terbiasa dengan aktifitas baru kita, memastikan langkah yang kita ambil akan memberikan hasil yang diinginkan dan memastikan hasil yang diinginkan tercapai pada waktu yang tepat. Dan bertemulah saya dengan prinsip S.M.A.R.T., sebuah konsep project management yang dipopulerkan oleh George T. Doran pada tahun 1981.
Jika dipikir-pikir, resolusi (rencana) kita memang seperti proyek sebuah perusahaan. Resolusi untuk hidup lebih sehat, bisa disamakan dengan proyek efektifitas kinerja pegawai. Rencana untuk meningkatkan skill baru bisa dilihat seperti proyek diversifikasi produk. Jadi, prinsip SMART dalam pembuatan sebuah rencana sangat bisa untuk dijalankan. Berikut adalah cara-cara untuk memperbaiki proses perencanaan agar rencana kita tidak pupus di tengah jalan.
S = Specific
Pastikan rencana yang kamu buat dipecah-pecah kedalam langkah-langkah yang spesifik. Jika kamu sudah memiliki rencana, tapi tak tahu apa yang harus dilakukan untuk mencapai target, maka kamu akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk bingung melakukan apa daripada mengejar target.
Misalnya, kalau targetmu adalah meningkatkan kemampuan menggambar, kamu harus merencanakan latihan mulai dari membuat garis yang baik, membuat gambar yang proporsional, meramu warna yang menarik, melakukan detailing pada latar belakang sampai menciptakan bayangan yang pas. Jika kamu tidak merencanakannya dengan spesifik, kamu akan kebingungan saat sudah berada di depan kertas kosong.
M = Measureable
Measureable artinya kamu harus punya rencana bagaimana akan mengukur kemajuan yang kamu buat. Jika tidak, kamu tidak akan tahu kalau ternyata kamu sedang malas dan kemajuan yang dibuat tidak banyak. Performa kamu harus konstan. Jika tidak, maka sedikit demi sedikit performa ini akan terus menurun. Pada dasarnya, lebih sulit untuk mengejar ketertinggalan daripada mempertahankan usaha kita di level yang sama.
Berikut adalah contoh cara mempraktekkan membuat rencana yang measureable: jika resolusi tahun barumu adalah hidup lebih sehat, coba cek kadar kolesterol, gula darah dan lain-lain. Lalu, setelah kamu sering berolahraga, coba cek apakah ada penurunan kolesterol dan gula darah. Jika tidak, berarti ada hal yang belum benar yang kamu lakukan (misalnya, porsi makan justru bertambah setelah olahraga).
A = Attainable
Nah, pastikan juga target yang kamu buat masuk akal dan memang bisa dicapai (attainable). Jika tidak, target tersebut akan terasa sangat berat dan kamu akan lebih cepat menyerah. Jelas sekali bahwa target turun 10 kg dalam setahun tidak akan membuat kamu kapok berolahraga saat tahu berat badanmu tidak turun setelah satu bulan berolahraga daripada resolusi turun 20 kg.
Selain itu, buatlah target yang bertahap karena badanmu harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru yang kamu mulai. Kembali ke target turun 10 kg dalam setahun, kamu bisa membuat target turunnya berat badan hanya 0,5 kg dalam bulan pertama, yang penting olahraga dan kebiasaan makan sehatmu sudah teratur. Lalu di bulan kedua kamu hanya membuat target turun 1 kg, dibantu dengan target jumlah olahraga yang sedikit meningkat dan asupan makanan yang sedikit dikurangi. Sedikit demi sedikit, saat tubuhmu sudah mulai terbiasa dengan latihan yang kamu lakukan, kamu bisa mulai meningkatkan target turunnya berat badan.
R = Relevant
Sekarang, coba cek langkah-langkah dalam mengejar target yang sudah kamu buat. Apakah jumlahnya terlalu banyak? Jika ya, kamu bisa mulai memberikan prioritas mulai dari aktifitas-aktifitas yang paling berhubungan dengan targetmu (relevan) sampai ke yang paling tidak relevan. Kamu bisa mengutamakan aktifitas yang paling relevan.
Untuk berhasil mencapai target, biasanya juga ada banyak faktor yang harus dipenuhi. Kamu tidak bisa hanya unggul dalam satu faktor jika berharap untuk mencapai tujuanmu. Misalnya, resolusi untuk menurunkan berat badan tidak cukup jika hanya dikejar dengan mengurangi asupan makan, tapi kamu juga harus berolahraga. Atau, untuk meningkatkan kemampuan public speaking, kamu tidak hanya harus melatih jelasnya pengucapan kata dengan berlatih di depan kaca, tapi juga harus mengalahkan demam panggung dengan berlatih di depan penonton sebenarnya.
T = Time-based
Sebelum merampungkan usaha mempertajam rencana-rencanamu, ada satu langkah terakhir yang harus dilakukan. Cek apakah rencanamu akan selesai tepat pada deadline yang kamu buat. Jika ternyata pada tenggat waktu yang diberikan, kamu kira-kira tidak akan mencapai target, artinya usaha yang kamu rencanakan masih kurang intens atau target yang kamu buat masih terlalu tinggi.
Jika target akan tercapai jauh sebelum tenggat waktu, mungkin usaha yang kamu rencanakan terlalu padat (sehingga akan berat untuk dijalani), atau targetnya bisa ditambah lagi. Pastikan kamu tidak terlalu memanjakan dirimu dan tidak terlalu memaksakan diri.
Read more about Mengatasi Serangan Panik pada Saat Terjadi Bencana



Related read :

4 Cara Mudah Mengatasi Ketombe Pada kulit Kepala
Cara mudah mengatasi ketombe - Salah satu masalah yang sering muncul pada rambut dan kulit kepala adalah ketombe. Ketombe merupakan kondisi umum penyakir non reguler yang terdapat di daerah kulit yang
cara mengatasi url error pada webmasters
Cara mengatasi url error pada webmasters ,Apa penyebab crawl error..?? Biasanya ini terjadi karena terhapusnya url artikel kita atau mungkin kita telah mengganti judul dari artikel dari postingan
Seorang Penggemar Melempar Celana Dalam pada L Saat Konser INFINITE di Mexico
What KPOP - Seorang penggemar melemparkan celana dalam kepada L saat konser INFINITE di Mexico, lalu L menunjukan ekpresi yang menggemaskan.Dalam sebuah video yang telah dirilis, L telah refleks
Bias Bearish Terjadi Pada Nikkei, HangSeng Berpeluang Rebound
Nikkei Analisa Forex – Nikkei saat ini berada di bawah tekanan bearish. Koreksi bullish terjadi dari support di 15490 menguji area resistance yang berada di kisaran 15599 15666. Stochastic dan